Jangan cuma jago coding. Ngaji juga harus jago!

Jangan cuma jago coding. Ngaji juga harus jago!

Kamu ingin menjadi expert TI dan tidak lalai agama? segera gabung aja di TI UIN WALISONGO Semarang.


Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda, ''Tiadalah berkumpul suatu kaum dalam baitullah (masjid) untuk membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan pasti turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dikerumuni malaikat dan diingat Allah di depan makhluk yang sisi-Nya.'' (HR Muslim).



Assalamualaikum!! Hai sobat TI UIN WALISONGO Semarang. Tau ngak sih Awal mulanya ada BTQ di Prodi Teknologi Informasi UIN WALISONGO Semarang. 
Jika belum tahu, simak yuk! 


Siapasih yang mengajukan kegiatan BTQ di prodi TI ini?

Nah, berdasarkan sesi wawancara online melalui aplikasi Whatsapp dengan salah satu Mentor BTQ sekaligus Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas UIN Walisongo Semarang, Ahmad Fani Maulana. “Jadi sebenarnya program pendampingan BTQ ini diadakan oleh dosen-dosen Teknologi Informasi sendiri. Berarti dimulai pada angkatan 2019 masuk, dan pada saat itu BPKMJ TI belum terbentuk. Setelah BPKMJ terbentuk,  program tersebut dijadikan program kerja dari divisi pendidikan dan pemberdayaan BPKMJ TI.” Jelas Fani

Tujuannya diadakan BTQ apa sih?

“Tentu untuk membantu mahasiswa dalam BTQ itu sendiri. Karena kita kuliah di UIN, pasti akan sangat dipertanyakan jika kuliah di UIN tapi untuk membaca Alquran saja masih kesulitan. Program ini juga bertujuan untuk membantu mahasiswa TI dalam salah satu mata kuliah wajib yang ada di UIN walisongo, yaitu DAI, Dirosah agama intensif. Karena dalam mata kuliah DAI tersebut kemampuan BTQ juga menjadi salah satu aspek penilaian juga, agar kita selain jago coding Juga jago ngaji.” ungkap Fani

Lalu Apakah ada kendala saat diadakannya btq? banyakkah yg mengikuti kegiatan btq ini?

"Beberapa kendala yang dihadapi, kita kebingungan menentukan metode yang digunakan, karena setiap mentor mendapatkan peserta berdasarkan grade kemampuan nya, jadi dalam penetuan gradenya itu ada 3 basic, intermediate, expert. Nah kendalanya adalah dari mentor sendiri sangat sedikit yang masuk dalam klasifikasi expert. Jadi untuk yang expert masih bingung seperti apa, masa mentor sama yang dimentorin lebih expert yang dimentorin. Untuk peserta alhamdulillah lumayan banyak yang hadir, meskipun ngga pernah hadir 100℅ semuanya." ungkap Fani

Jadi sekarang program pendamping BTQ ini salah satu program kerja dari divisi pendidikan dan pemberdayaan BPKMJ TI ya sobat. Yang awal mulanya diadakan oleh dosen-dosen Teknologi Informasi sendiri. Wah hebat sekali ya dosen-dosen TI UIN WS. 

Nah itulah awal mulanya dibentuk BTQ di Prodi Teknologi Informasi UIN WALISONGO Semarang. Agar Mahasiswa-nya menjadi expert TI dan tidak lalai agama.

Terimakasih... Sampai jumpa lagi ya! 

Wassalamualaikum wr.wb


Posting Komentar

0 Komentar